SURO DIRO JOYONINGRAT,LEBUR DENING PANGASTUTI

SURO DIRO JOYONINGRAT,LEBUR DENING PANGASTUTI

Selasa, 17 Desember 2013

HAMEMAYU HAYUNING BAWONO

"Papat Kiblat limo pancer dumununging sedulur tuwo kadang taruno kang den rekso dening kakang kawah adi ari-ari" "sejatining kang den wastani sedulur sejati yoiku kadang kang nora bakal tego ing pati nadyan tego agawe piloro...menang sawenang-wenang dudu satrio kondang ananging manungso bombong kang tansah adigang adigung adiguno sesongaran sopo ingsun sopo siro ngumbar suoro tanpo rupo keladuk wani kurang dugo nora nduwe toto kromo pencilakan koyo buto gela-gelo sajak gembelo.....kang sejatine adoh soko pranatining ngelmu waluyaning jagad...sopo kang suci adoh soko beboyo pati...menang tanpo ngasorake...sepiro gedening sangsoro yen tinompo amung dadi cobo...ngudhi luhuring budhi mukti kang ginayuh luhur kang kahesti...iku sejatining kang kudu dumunung dadi patraping jalmo ing ngarco podo kapurih biso HAMEMAYU HAYUNING BAWONO ojo rumongso biso hananging biso o rumongso... tresno sejati iku dudu duweking manungso haninging mung gusti kang murbeng dumadi kang handarbeni."
Salah satu falsafah terpenting SH Terate adalah Memayu Hayuning Bawono. Namun masih banyak di antara kita (warga SH Terate) yang belum mengetahui makna dari kata-kata itu. Suatu hari pernah saya ditanya oleh siswa SH Teratem "Mas, sebenarnya apa sih makna kata Memayu Hayuning Bawono?". Saya jawab, "Artinya tidak jauh berbeda dengan rahmatan lil 'alamin".

Terlepas mirip atau tidak, namun kata-kata itu berasal dari bahasa Jawa, yang mana tidak semua warga SH Terate adalah orang Jawa. Bahkan yang orang Jawa sekalipun belum tentu paham.

Mengacu pada inti sari buku Memayu Hayuning Bawono yang di tulis oleh DR. Budya Pradipta yang pernah juga disampaikan di Global Summit (Pertemuan Puncak Dunia) sebagai agenda for Action bagi United Religions Inisiative, kata Memayu berasal dari kata hayu (cantik, indah atau selamat) dengan mendapat awalan ma menjadi mamayu (mempercantik, memperindah atau meningkatkan keselamatan) yang diucapkan sering-sering sebagai memayu.

Kata Hayuning berasal dari kata hayu dengan mendapatkan kata ganti kepunyaan ning (nya) yg berarti cantiknya indahnya atau selamatnya (keselamatannya) terjemahan bebasnya dari memayu hayuning: mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.

Kata Bawono berarti dunia dalam pengertian dunia batin, jiwa atau rohani. Sedangkan untuk pengertian lahiriah ragawi, atau jasmaniahnya dipergunakan kata buwono yang berati dunia dalam arti fisik. Bawono terdiri dari tiga macam arti dan makna yaitu:

- Bawono Alit (kecil) yg bermakna pribadi dan keluarga
- Bawono Agung (besar) yg berati masyarakat, bangsa, negara dan international (global)
- Bawono Langgeng (abadi) adalah alam akhirat

Secara keseluruhan terjemahan bebas dari Memayu Hayuning Bawono adalah mengusahakan (mengupayakan) Keselamatan, Kebahagiaan, dan Kesejahterann Hidup di Dunia. Sepi ing pamrih, Memayu Hayunig Bawono (credo) Sepi ing pamrih rame ing gawe, Sastro Cetho Harjendro Hayuning.
Sementara ada juga pihak yang menterjemahkan
pengertian Memayu Hayuning Bawana ini menegaskan bahwa segenap tubuh manusia (kita) di dalam jiwa dan tubuh jasmaninya saling berhubungan dan berkaitan secara seimbang dengan energi alam semesta yang membawa energi hawa dengan nafsu yang ada di jiwa kita, yang keduanya tidak bisa dipisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar